Indonesia Youth Culture Exchange Thailand 2016


Bismillahirahmannirrahim..
Dari sekian banyak cerita teman-teman yang sudah terlebih dahulu keluar negeri. pada kesempatan kali ini Saya inggin turut membagi pengalaman ketika mendapat kesempatan ke Thailand. Semoga tidak hanya akan menjadi cerita, semoga bisa menjadi motivasi, gambaran, dan ilmu baru untuk teman-teman yang membaca. Semoga bermanfaat ^_^
Program Indonesia Youth Culture Exchange Thailand 2016 ini merupakan program yang digagas Seventeen Project yang sekarang berubah nama menjadi Escape.id. Diikuti oleh 45 peserta (Pemuda Indonesia) yang berasal dari daerah dan latar belakang yang berbeda-beda. Program ini bertujuan untuk saling berbagi pengalaman tentang budaya antara Indonesia dengan Thailand. apabila teman-teman inggin tahu even IYCE maupun even dari Escape.id selanjutnya teman-teman dapat mengaksesnya di account fb dan instagram berikut : https://www.facebook.com/IndonesiaYouthCultureExchange/ ,https://www.instagram.com/escapeid_/?hl=id. kegiatan ini no tipu-tipu, panitianya pun ramah-ramah dan seru seperti keluarga sendiri. walaupun hanya seminggu waktu kami bersama di Thailand kemarin, hingga saat ini kami masih saling komunikasi baik sesama delegasi maupun panitianya. :)
Awalnya saya mendapat informasi program ini dari kiriman pesan teman saya di grup line Ekonomi Islam UII ‘15. Bedasarkan info tersebut saya mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang berupa beberapa pertanyaan dan kolom Penulisan essay dengan tema “Why We Should Preserve Culture in Indonesia”. karena banyak hal yang tidak saya ketahui. maka, saya banyak bertanya pada kakak tingkat mengenai bagaimana menulis essay dengan baik, dan pada panitia perihal pertanyaan formulir yang saya kurang jelas. Waktu itu saya tidak cukup yakin untuk diterima karena minimnya penggalaman, dan pengetahuan saya. namun saya coba untuk memenuhi seluruh persyaratan sengan sebaik mungkin. Singkatnya, Alhamdulillah saya diterima menjadi salah satu delegasi program ini :).
Info buat teman-teman, soal pasport kita bisa menggurusnya di Kantor Imigrasi setempat. Apabila di Jogja terdapat di Jl. Solo Km 10 Yk atau dekat dengan Bandar Udara Adi Sucipto ; web :http://imigrasijogja.org/. pendaftaranya dapat via onlline maupun datang langsung ke kantor imigrasi. apabila datang Langsung ke kantor imigrasi, kita harus berangkat pagi-pagi agar tidak kehabisan kupon karena biasanya terdapat antrian panjang. Berikutnya ini point penting, masalah biaya yang kadang menjadi penghambat semangat dapat kita usahakan dengan cara mengajukan proposal yg disusun dengan baik dan benar ke Kampus kita masing-masing, karena dengan mengikuti kegiatan ini kita juga membawa nama Almamater kita, selain itu kita bisa juga mengajukan sponsorship proposal pada perusahaan-perusahaan atau lembaga tertentu yang sekiranya mau memberikan bantuan dana kepada kita sebagai sponsor. untuk pengajuan ke perusahaan saya tidak punya penggalaman, namun saya ada cerita dari teman saya yang juga delegasi IYCE. ia mendapat Sponsor dari salah satu perusahaan kuliner khas Jogja. dari Sponsor tersebut teman saya mendapat tugas untuk memberikan produknya pada masyarakat asli Thailand dan merekamnya, rekaman tersebut yang kemudian harus diunggah pada sosial media. pada pengajuan proposal ini yang memerlukan kesabaran extra. karena kita harus sabar, tekun, dan giat mencari padahal belum tentu semua perusahaan yang kita datangi memberikan dana. sebagai contoh, saya mengajukan proposal pada salah satu lembaga pemerintah namun tidak bisa karena suatu alasan tertentu. padahal untuk membuat satu proposal saja membutuhkan tandatangan Dekan dan Kaprodi yang tidak sekaligus saya dapatkan dalam satu hari. juga jarak yang harus saya tempuh karena letak asrama saya yg jauh. ditambah dengan hujan yang cukup menghambat. namun Alhamdulillah proposal yang saya ajukan di kampus dapat cair. walaupun baru cair sehari sebelum keberangkatan setelah saya tunggu-tunggu selama 2 bulan, lebih lama dari biasanya yang hanya seminggu dua minggu setelah pengajuan. karena kebetulan saya berhadapan dengan kebijakan baru dimana seleksi pemberian dana lebih diperketat lagi. jadi ingat, saya harus bolak-balik mengurus proposal perdana saya ini. Alhamdulillah saya masih beruntung. Namun disisi lain saya kira sangatlah perlu sejak sekarang kita mulai menyisihkan uang untuk ditabung. karena uang yang kita dapatkan dari pengajuan proposal belum tentu dapat meng-cover seluruh dana yg kita butuhkan *ditambah dg keperluan jajan :D. Selain dapat membantu meng-cover dana, juga akan sangat bermanfaat menjadi simpanan kita jika sewaktu-waktu membutuhkan :).
Akhirnya, tanggal 22 januari 2016 waktunya seluruh delegasi berkumpul di Soekrno-Hatta internasional Airport. saya bersama tiga kakak tingkat saya yang juga menjadi delegasi berangkat via Udara melalui Bandar Udara Adi Sucipto Yogyakarta. Jujur, ini Penggalaman pertama saya naik pesawat, bahkan sepertinya juga penggalaman pertama saya memasuki bandara hehe :D. Singkatnya, kami sampai di Don Mueang Internasional Airport, Bangkok pada sekitar pukul delapan mala setelah melalui perjalanan dengan pesawat selama sekitar 4jam. namun kami belum sampai tujuan. kami masih harus naik Bus untuk menempuh perjalanan seama 12 jam menuju Sukhoithai.

Pagi hari kami tiba di Sukhoithai. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok Home Stay dengan Host familly-nya masing-massing. Foto diatas ini merupakan foto saya bersama Keluarga saya kak Fina (Unair), kak Fira (Institut Tekhnologi kalimantan), kak Indri (UGM) dan tidak lupa Onti Lam Hoong yang menjadi host mom kami di desa ini. Beliau sangatlah baik dan perhatian. beliau tidak bisa berbahasa Inggris, jadi kami lebih sering komunikasi dengan bahasa tubuh, lucu memang tapi mengasyikan :D. namun kami dibantu putri Onti yang cukup bisa bahasa Inggris, ia berprofesi sebagai perawat. Setelah membersihkan diri kami berkumpul kembali untuk Village ride, kami saling bersepeda mengelilingi desa dan sempat singgah di tempat pembuatan Thai-textile, dan tempat pembuatan mainan anak-anak dari kayu. ditempat pembuatan Thai-textile ini kami belajar bagai mana membuat kain tradisional Thailand dengan alat tradisional sederhana.

Selain belajar membuat kain Tradisional, kami juga belajar membuat sendiri masakan Tradisional Thailand yang dimasak dengan alat tradisional pula. Sorenya kami kembali bersepeda untuk menikmati sunset yang indah di desa ini. malamnya kami disuguhi penampilan tarian dan musik Tradisional oleh masyarakat sekitar. selain itu kami melalukan ritual adat juga, yaitu para sesepuh adat memberikan kain yang digelangkan di tangan kami dengan didoakan. malam itu kami juga menari bersama masyarakat setempat :).

Seperti yang diketahui masyarakat luas, disini trans-gender adalah hal yang lumrah, mereka hidup membaur seperti yang lain pada umumnya. mereka juga ramah-ramah. kami-pun tidak merasa risih maupun enggan untuk merbaur dengan mereka, justru kami belajar bagaimana toleransi dan menghargai perbedaan.
Wake up early...!! Pagi itu kami bangun awal untuk mendaki gunung Hua-Hai. dari atas sini kami menikmati sun-rise, sarapan bersama, bersih-bersih lingkungan, dan tentunyaaa... Foto Bersama :D

Siangnya setelah istirahat dan membersihkan diri kami diajari untuk membuat gelang khas Thailand dengan lonceng diujungnya. kami bebas mengkreasikan gelang-gelang yang kami buat. hasilnya boleh kami bawa pulang sebgai kenang-kenangan dari desa ini. yeayy..!! setelah membuat gelang kami diberi waktu bebas untuk mempersiapkan night culture perform nanti malam. Jauh hari sebelum keberangkatan, kami para delegasi di bagi menjadi beberapa kelompok untuk menampilkan kebudayaan daerah dari Indonesia.
Malamnya saatnya kami menampilkan budaya Indonesia. karena kami dari berbagai daerah, maka penampilanya pun beraneka ragam salah satunya penampilan kelompok saya ini hehe.. :D. Kami dari kelompok delapan, menampilkan penampilan kolaborasi antara pencak silat, tari daerah ( Tari ngapote), dan lagu daerah (padhang bulan). penonton night perform ini tidak hanya antara kami sesama delegasi namun juga Para masyarakat asli sekitar. malam itu sangat mengasyikan, kami tidak hanya menonton dan ditonton. malam itu kami bergembira bersama, bernyanyi bersama. membaur manjadi satu. tidak terasa malam itu, malam terakhir kami berada di desa Sukhoithai :’(


Setelah itu kami kembali berkumpul untuk kegiatan selanjutnya. yaitu, Community Development Project Presentation. Kami dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi mengenai potensi-potensi yang berada di Indonesia bedasarkan CBT ( Community Based Tourism). setelah diskusi tersebut tiap kelompok mempresentasikanya didepan kelompok yang lain.
Saat makan siang, tiba saatnya kami berpisah dengan keluarga di Sukhoithai :’( . Sebelum melanjutkan perjalanan ke Bangkok, kami singgah di salah satu tempat bersejarah di Sukhoithai yaitu, Si Satchanalai Historical Park. Lokasinya sangat luas, bersih, terdapat beberapa situs bersejarah berupa bangunan-bangunan candi.
Masih ditemani oleh mahasiswa dari Thammasat University, kami mengunjungi salah satu tempat terkenal di Thailand yaitu The Grand Palace. Tempat ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kerajaan thailand sekaligus tempat tinggal raja yang sekarang telah dialihkan ditempat lain namun masih menjadi tempat ibadah dan tempat wisata di Bangkok. sebelum masuk tempat ini kita harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, cek isi tas, cek pakaian. ditempat ini harus memakai sepatu yg sesuai dengan aturan, dilarang memakai jeans, rok mini, celana pendek. pakaian kita diharuskan rapi dan sopan.
Melanjutkan perjalanan selanjutnya kami check-in di Hotel dan beristirahat hingga petang. sehabis maghrib kami menuju “Asiatique” yang berada ditepi sungai Chao Praya. di tempat ini terdapat banyak penjual yang menjajakan aneka souvenir, oleh-oleh, hingga makanan. Kita bisa pula naik perahu di Sungai untuk menikmati malam disungai Chao Praya, semakin indah dengan gemelap lampu-lampu gedung, dan Perkotaan.
Hari terakhir di Thailand kami sempat mengunjungi Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok. disana kami berdiskusi tentang budaya antara Thailand dan Indonesia, agar peserta lebih mengetahui dan memahami pentingnya menjagga dan melestarikan kearifan lokal budaya Indonesia.
Perjalanan kami tentunya diakhiri dengan mengunjungi pusat perbelanjaan Oleh-oleh. uniknya banyak penjual yang bisa berbahasa Indonesia. sehingga kita lebih mudah untuk bertransaksi.
Itulah tadi sepenggal pengalaman Saya di Thailand selama seminggu. Hal yang saya sesalkan adalah kurangnya kemampuan saya untuk berbahasa Inggris secara fluently sehingga saya agak kesulitan untuk berkomunikasi. Saya fikir, apabila kemampuan saya lebih tentunya akan ada banyak hal yang bisa saya komunikasikan dengan teman baru disana, dan sesungguhnya memang saya inggin lebih banyak sharing dengan mereka. dari situlah kedepanya saya lebih memiliki motivasi untuk meningkatkan kemampuan saya.
Demikian juga semoga bisa menjadi gambaran untuk teman-teman yang masih merasa kemampuanya sama seperti saya. bawasanya belajar bahasa Inggris itu sangatlah penting. mulailah meningkatkan kemampuan sejak dini. selain itu untuk teman-teman yang memiliki mimpi-mimpi seperti saya apapun mipi itu, jangan ragu-ragu untuk terus mencoba mewujudkanya. program serupa ini banyak, dan banyak pula macamnya. sehingga kita tetap harus selektif melihat banyaknya penipuan yang marak akhir-akhir ini, selain itu sebisa mungkin kita usahakan menata niat untuk mengali ilmu lebih didalamnya, jalan- jalan itu menjadi bonus lebih untuk kita. kegiatan ini ada yang bersifat lomba, voulenteer, student exchange, exchange culture, Conference, dan lain sebagainya *kalau bisa cari kegiatan yg edukatif yaa jangan sekedar jalan-jalan :D. Proses seleskinya pun bervariasi ada dengan penulisan essay, abstrak yg disusul full paper, lomba essay, interview, dsb. Intinya mulai sekarang kita harus banyak berlatih Menulis, meningkatkan motivasi, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, Sabar, Tekun, dan Berorganisasi secara selektif. Saya bukanlah pribadi hebat yang telah melakukan semua itu, tapi dari pengalaman saya pribadi saya inggin mengajak teman-teman sekalian untuk sama-sama mengusahakanya. setiap orang pasti memiliki potensinya masing-masing, dan memiliki cerita dan kesuksesanya masing-masing. Dalam meraihnya, tinggal bagaimana kita menyikapi sebuah peluang dan berusaha untuk meraihnya. Mari sama-sama belajar dan berjuang guyss..!! semoga kita menjadi bagian dari generasi-generasi yang bermanfaat untuk keluarga, lingkungan, masyarakat, maupun Bangsa kita tercinta ini ^_^ amiin.
Kurang lebihnya mohon maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan banyak terdapat dalam diri saya ini.
Yogyakarta, Februari 2016 ~NH






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEA- Teacher program Story (Pre- Departed)

Departure