Personal Branding di Media Sosial,Perlukah ?

Akhirnyaaa, bisa nulis content yang selama ini pengen dishare :D. Ceritanya, aku baru aja dapat tugas mata kuliah Bahasa Indonesia untuk bikin tulisan Essay. karena kebetulan di beberapa kesempatan aku ngomongin personal branding dan banyak diantara temen, adek, kenalan yg excited. aku jadi makin semangat buat sharing soal ini lebih jauh lagi :). Awalnya aku dapet materi soal personal branding ini dari mas Haris Nur Ali yang mengisi materi soal personal branding ini di diklat anggota baru Tim Marketing & Communications FIAI UII tahun 2016, dan sejauh perjalan studyku 5 semester dikampus ini, bener-bener kerasa banget pentingnya apa yang disampaikan mas Haris pada saat itu. banyak pola seleksi program/kegiatan yang aku ikuti dan ternyata beberapa pola seleksi tersebut memang menggunakan strategi seleksi dengan salah satu proses penilaian kepribadian melalui sosial media pelamar. dari situ aku makin sadar betapa pentingnya personal branding di sosial media tersebut. tulisan ini bedasarkan pengalaman, dan  keterbatasan pemahamanku, jadi tidak menutup kemungkinan ada kesalahan disana-sini. Besar harapan semoga tulisan ini bisa bermanfaat ya :) 

PERSONAL BRANDING DI MEDIA SOSIAL, PERLUKAH?
                                                                             
  sumber foto : Goggle

            Perkembangan teknologi yang semaikin massive  membuat penyebaran informasi semakin mudah diakses oleh semua golongan. Pengguna teknologi dapat dengan mudah mengetahui rutinitas, gaya hidup, dan kepribadian satu sama lain, terutama melalui media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat seperti instagram, facebook, messenger, whatsapp, dan lain sebagainya. Bahkan dengan banyaknya pengguna tersebut, perusahaan teknologi informasi terus berupaya untuk meningkatkan fitur-fitur yang ada dalam aplikasinya seperti fitur story yang memudahkan pengguna sosial media untuk membagikan momen kehidupanya kepada teman teman di media sosialnya. Kemudahan informasi inilah yang kiranya turut serta menjadi solusi para job creator dalam melakukan recruitment calon pegawai di perusahaanya. Banyak dari perusahaan, panitia seleksi beasiswa, maupun suatu program melakukan penilaian seleksi penerimaan melalui media sosial yang dimiliki oleh para pelamar. Media sosial menjadi representative real time kehidupan para pelamar, sehingga menunjukkan kepribadian sesungguhnya dari para pelamar. atas dasar inilah kiranya masyarakat luas khususnya generasi muda yang akan meniti karirnya untuk masa depan dirasa perlu untuk memahami konsep dari personal branding.
            Personal branding adalah bagaimana kita membangun karakter atau memasarkan diri kita. Jika kita analogikan dengan sebuah produk elektronik yang memiliki spesifikasi bagus, fitur lengkap, dan harga yang mahal yaitu seperti apa diri kita, kemampuan apa saja yang kita bisa, dan bagaimana orang lain menilai kita. Sosial media menjadi salah satu tempat untuk mengembangkan personal branding melalui kepribadian kita yang terlihat melalui hal-hal yang kita posting. Memang, kita memiliki kebebasan berekspresi di media sosial. Namun, ada baiknya jika kita dapat menggunakan media sosial secara lebih bijak lagi terutama untuk mengembangkan personal branding kita dengan positif. Masih banyak diantara pengguna media sosial yang terlalu bebas berekspresi di media sosial sehingga tanpa disadari hal tersebut memperlihatkan sisi negatif yang dimiliki kepada teman sesama pengguna media sosial tersebut. Sebagaimana yang kita tahu, dewasa ini banyak terdapat status-status maupun unggahan yang negatif, dan sensitif terhadap publik. Sebagai contoh unggahan keluhan kehidupan pribadi seperti ketidakcocokan dengan pekerjaan, konflik pribadi rumah tangga, masalah antar pribadi dan lain sebagainya.
            Upaya dalam membentuk personal branding di media sosial yang baik dapat kita coba dengan cara membiasakan diri untuk memberikan informasi yang baik akan diri kita maupun penyampaian informasi yang positif. Informasi yang disampaikan harus tetap jujur, apa adanya, tapi tetap tidak melebih-lebihkan. Sebagai contoh kita dapat memposting kegiatan positif yang kita ikuti, seperti menjadi volunteer, aktif dalam organisasi, keikutsertaan dalam  seminar, kompetisi, dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga dapat berbagi pengalaman yang kita miliki dan juga hobi yang kita sukai. Hal yang diposting juga bukan hanya sekedar gambar, namun perlu juga dibubuhi “caption” atau keterangan terkait gambar yang dirangkai dengan apik, dan menarik. Bahkan akan lebih baik lagi jika dapat menyusun kata-kata yang membangun atau memotivasi pembaca postingan kita tersebut.
            Dalam konteks penilaian seleksi, selektor bisa mendapatkan informasi mengenai diri kita melalui hal-hal yang kita posting di sosial media. Dengan postingan berupa hal-hal positif, maka tentunya mereka akan mendapatkan informasi yang positif pula, dan yang lebih penting mereka bisa mendapatkan informasi mengenai pengalaman kita, perilaku, dan kemampuan yang kita miliki. Inforrmasi tersebutlah yang dapat menjadi pertimbangan sesuai tidaknya posisi yang ditawarkan dalam sebuah seleksi dengan kepribadian yang ada pada diri kita. Tentunya dengan postingan positif yang disajikan, maka akan menjadi poin plus tersendiri.

            Penyajian konten positif dalam sosial media yang kita miliki ini juga bukanlah merupakan bentuk dari pencitraan. Karena memang kita harus memposting sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan tidak berlebihan agar tetap tidak menjadi terkesan meyombongkan diri. Kita juga tidak harus “kaku” dengan postingan berat, kita dapat memadu padankan dengan postingan momen kebersamaan kita dengan keluarga ataupun teman. Sehingga, isi sosial media kita khususnya instagram tetap santai tapi berbobot. Pada relita yang ada memang perlu adanya pengembangan personal branding di media sosial ini. Selain untuk mempersiapkan dalam proses seleksi karir, namun juga disisi lain kita turut menebar kebaikan ketika orang lain dapat mengambil manfaat dari apa yang kita tulis. Lalu mulai kapankah kita harus mulai mengembangkan personal branding kita? Tentu saja dari sekarang! J.

Yak..!itu tadi sekilas soal personal branding di sosial media yang bisa aku bahas. Intinya, jangan sampai kita posting hal negatif di sosmed kita. sebenarnya ada banyak ulasan yang bisa kita dapatkan soal personal branding ini. salah satunya dari rekomendasi kak Rizka Amalia Shofa yang aku dapetin tadi pagi. kita bisa cari tau lebih jauh soal personal branding ini dari Aplikasi INSPIGO. didalamnya terdapat ulasan soal Personal branding yang dibahas oleh kak Almira Shinantya seorang Managing Director DM ID group yang bahkan juga mengulas cara menciptakan personal branding, personal branding yang menarik, strategi digital untuk personal branding, cara menjaga personal branding dsb. juga kita bisa dengerin ulasan soal banyak hal positif lainya. asik..! Sekian semoga bermanfaat dan sukses selalu pembaca sekalian :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEA- Teacher program Story (Pre- Departed)

Departure